Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025: Semangat Baru di Era Teknologi dan Pendidikan
CIREBON, IKMI.AC.ID – Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HKN). Tanggal ini dipilih sebagai momentum untuk mengenang berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908, sebuah organisasi yang menjadi cikal bakal gerakan nasional Indonesia. Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya sekadar perayaan sejarah, tetapi juga pengingat akan semangat persatuan, kebangkitan intelektual, dan perjuangan menuju kemerdekaan serta kemajuan bangsa.
Boedi Oetomo didirikan oleh Dr. Soetomo bersama para pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) pada 20 Mei 1908. Meskipun awalnya fokus pada bidang pendidikan dan kebudayaan, namun secara bertahap organisasi ini menjadi inspirasi bagi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya. Gerakan ini menjadi titik awal kesadaran kolektif bangsa Indonesia untuk menentukan nasib sendiri, yang akhirnya melahirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Tanggal 20 Mei pun ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959, sebagai simbol bahwa bangsa Indonesia telah bangkit dari masa penjajahan menuju kedaulatan penuh sebagai negara merdeka.
Pada tahun 2025, peringatan Hari Kebangkitan Nasional tidak hanya relevan dalam konteks politik atau budaya, tetapi juga dalam dunia pendidikan, sains, teknologi, dan inovasi. Dunia saat ini sedang menghadapi transformasi besar-besaran dengan munculnya teknologi Artificial Intelligence (AI) yang mulai merambah berbagai aspek kehidupan manusia — dari pendidikan, kesehatan, ekonomi hingga pemerintahan.
Di tengah arus perubahan tersebut, perguruan tinggi seperti STMIK IKMI Cirebon memiliki peran strategis untuk membekali generasi muda dengan literasi digital, pemikiran kritis, dan nilai-nilai luhur bangsa agar tidak terseret arus globalisasi tanpa identitas.
AI harus dilihat sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan mutu pendidikan dan efisiensi sistem pembelajaran. Namun, kita juga perlu waspada terhadap dampak negatif seperti hilangnya kreativitas manusia, manipulasi informasi, dan ketimpangan akses teknologi. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter yang kuat, sesuai dengan visi pendidikan nasional.
IKMI Cirebon senantiasa berkomitmen untuk menciptakan lingkungan akademik yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai ASTA CITA, yaitu:
- Amanah – Terpercaya dan bertanggung jawab
- Santun – Berbudi luhur dan beretika tinggi
- Tangguh – Kuat menghadapi tantangan
- Adaptif – Mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
- Cerdas – Mengedepankan logika dan inovasi
- Inovatif – Selalu berkarya dan mencipta
- Tanggap – Responsif terhadap isu sosial dan teknologi
- Aplikatif – Menerapkan ilmu secara nyata
Nilai-nilai ASTA CITA ini menjadi dasar dalam membentuk insan akademik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan siap menghadapi era disrupsi teknologi seperti saat ini.
Selain itu, IKMI Cirebon juga menjadikan SGDS (Sustainable Global Development Standards) sebagai kerangka kerja untuk memastikan bahwa seluruh program pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan secara global. SGDS mencakup prinsip-prinsip seperti:
- Pendidikan Berkualitas
- Kesetaraan Gender
- Teknologi Berkelanjutan
- Tanggung Jawab Sosial
- Kolaborasi Global
Dengan mengacu pada SGDS, IKMI Cirebon berupaya menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya lokal, tetapi juga memiliki daya saing internasional dan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.
Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025 adalah momen refleksi dan aksi untuk bangkit dalam wujud baru — bangkit dalam penguasaan teknologi, bangkit dalam inovasi pendidikan, dan bangkit dalam karakter bangsa. Di tengah pesatnya perkembangan AI dan otomatisasi, kita tidak boleh kehilangan jati diri sebagai bangsa yang berbudi luhur dan berpikir progresif.
Dengan semangat ASTA CITA dan komitmen terhadap SGDS, IKMI Cirebon siap menjadi garda depan dalam mencetak generasi emas Indonesia yang unggul, berintegritas, dan siap menghadapi era baru peradaban. (RK)