Tahun 2025, Dimanakah Posisi Kabupaten Cirebon?

Cirebon, IKMI.AC.ID – Judul di atas disinggung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah  (Bappelitbangda) – Bapak Dangi, S.Si., M.T., M.Si. pada acara (Rabu, 1/11/2023) Rakor Perumusan Permasalahan dan Isu Strategis RPJPD 2025-2045 dan RPD 2025-2026 dengan TEMA : “MERANCANG PEREKONOMIAN MASYARAKAT KABUPATEN CIREBON YANG BERDAYA SAING, BERKEADILAN,  MENSEJAHTERAKAN DAN BERKELANJUTAN”.

Gambar 1. Pelaksanaan Rakor Bappelitbangda Kab. Cirebon

Pada acara tersebut diundang perwakilan dari Dinas-dinas terkait, Pelaku Usaha, Organisasi Kemasyarakatan, Pegiat sosial dan ekonomi serta Perguruan Tinggi. STMIK IKMI Cirebon yang sudah bekerjasama dengan Pemerintahan Daerah Kabupaten Cirebon selalu berperan aktif dalam memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan bahan pertimbangan para Pimpinan di Pemda Kabupaten Cirebon. Bersama kampus lain diantaranya dari Universitas Muhamadiah Cirebon (UMC) dan ITB Kampus Cirebon, STMIK IKMI Cirebon memberikan masukan konstruktif, dengan menyoroti hal-hal sebagai berikut:

  • Melakukan Analisis Situasi. Seyogyanya, Pemkab Cirebon melakukan analisis yang menyeluruh tentang situasi ekonomi saat ini di Kabupaten Cirebon, termasuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang dominan, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, akses pendidikan dan kesehatan, dan variabel ekonomi dan sosial lainnya.
  • Pendidikan dan Pelatihan. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan sektor-sektor ekonomi yang berkembang untuk menciptakan tenaga kerja lokal yang lebih terampil dan berdaya saing.
  • Promosi Pariwisata. Kabupaten Cirebon memiliki potensi pariwisata yang besar. Penelitian pasar dan promosi yang efektif dapat membantu memaksimalkan manfaat dari sektor ini. Ada kaitan dengan Transformasi Digital untuk mendukung Green Economic misal paper less, sistem pelayanan online, dan ada sinergitas (membentuk rantai kerjasama) antara pengusaha satu dan pengusaha lainnya supaya tidak mengandalkan pasokan bahan baku dari luar daerah Cirebon, akan tetapi dipasok oleh mitra sesuai kebutuhannya. STMIK IKMI Cirebon sebagai mitra perguruan tinggi saat ini sudah bekerjasama dengan Pemkab Cirebon, dan dalam kurun waktu 4 tahun telah melaksanakan kegiatan dalam bidang MBKN, serta saat ini tertarik untuk melakukan penelitian di bidang Orange Economic yang mendukung pariwisata dengan kearifan lokal.
  • Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan. Penelitian berkala diperlukan untuk memastikan bahwa strategi yang diimplementasikan efektif. Diharapkan ke depan dapat memanfaatkan peluang kegiatan bersama dalam Program Dana Padanan (Macthing Fund) yang digulirkan oleh Pemerintah Pusat setiap tahunnya, sehingga dapat dilakukan dengan pola dana kemitraan. Dengan demikian pemkab bersama perguruan tinggi dapat melakukan kegiatan bersama yang sifatnya ilmiah untuk memajukan Cirebon, khususnya di Pemda Kabupaten Cirebon.

Pemkab Cirebon, dalam upaya elaborasi masukan-masukan dari masyarakat sudah membuka media online yang dapat diakses pada laman di bawah ini.

  • Masyarakat Umum :
  • Anak-anak :
  • Difabel :
Gambar 2. Kawasan Pemkab Cirebon
Gambar 3. Destinasi Wisata (Foto: Islahudin/Dokumen/Suara Cirebon)

Dengan terus melakukan komitmen dan berbenah dan melakukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada, maka Cirebon yang saat ini memiliki julukan “Sexy City” akan menjadi destinasi utama para investor dan wisatawan lokal, nasional dan mancanegara sehingga dapat berada pada posisi nasional dan pada akhirnya menuju ke ranah global/ dunia. Semoga. (RK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

?>