Cetak SDM Unggul Berdaya Saing Global: STMIK IKMI Cirebon Jalin Kerja Sama dengan Altissia
CIREBON, IKMI.AC.ID. – STMIK IKMI Cirebon telah mengambil langkah maju untuk mencapai reputasi global dengan menjalin kerja sama strategis bersama Altissia Indonesia, sebuah perusahaan penyedia platform pembelajaran bahasa berbasis kecerdasan buatan (AI) yang berkantor pusat di Jakarta. Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Juli 2025, yang dilanjutkan dengan sosialisasi di kampus STMIK IKMI Cirebon. Tujuan utama kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas bahasa Inggris bagi dosen dan mahasiswa, sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan visi kampus menjadi perguruan tinggi bereputasi global pada tahun 2030.

Wakil Ketua Bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama STMIK IKMI Cirebon, Bapak Assoc. Prof. Dian Ade Kurnia, M.Kom., Ph.D., menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi STMIK IKMI Cirebon untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul, berkarakter Ciayumajakuning, berbasis AI, dan bereputasi global pada tahun 2030.
Melalui kerja sama ini, dosen dan mahasiswa akan mendapatkan akses 24 jam ke platform pembelajaran bahasa Inggris berbasis AI yang dilengkapi dengan fitur pemantauan aktivitas belajar. Selain itu, Altissia juga menyediakan pendampingan dari native speaker atau pelatih bahasa dari luar negeri. Mahasiswa berkesempatan berdialog langsung dengan penutur asli setiap bulan untuk mengasah keterampilan komunikasi mereka. Bahkan, setiap enam bulan sekali akan diadakan konferensi internasional yang melibatkan peserta dari luar negeri.
Peserta program juga akan diarahkan untuk mengikuti uji sertifikasi berstandar internasional yang setara dengan TOEFL dan IELTS. Sertifikat ini diharapkan menjadi modal penting bagi dosen dan mahasiswa untuk menjalin kerja sama riset atau melanjutkan studi di luar negeri. Menurut Dian, penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting bagi perguruan tinggi yang tengah menjajaki berbagai kolaborasi internasional, termasuk dengan universitas di Taiwan.
Lebih lanjut, Bapak Dian mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Altissia tidak hanya akan berfokus pada bahasa Inggris, tetapi juga akan menjajaki pengembangan pembelajaran bahasa lain, seperti bahasa Mandarin, mengingat dominasi kedua bahasa tersebut dalam kancah global.
Sistem pembelajaran ini akan diintegrasikan dengan mata kuliah Bahasa Inggris yang sudah ada di kampus. Mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan platform ini minimal 2-3 jam setiap hari, dengan aktivitas yang akan dipantau oleh dosen dan tim Altissia. Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga langsung berlatih komunikasi aktif, dan perkembangan mereka dapat dipantau secara menyeluruh.

Kerja sama ini menegaskan komitmen STMIK IKMI Cirebon untuk melahirkan generasi muda yang cakap teknologi dan siap bersaing di panggung dunia. (RK)